Laporan
Praktikum Biologi
Vertebrata
Ayam (Galus- galus bankiva)
Rodiana
24032116120
PROGRAM STUDI
PETERNAKAN
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
GARUT
2017
Bab
I
Pendahuluan
1.1. Latar
Belakang
Gallus (ayam) merupakan sub phylum
dari verterbrata yang memiliki class Aves. Gallus digolongkan dalam class Aves
(burung) karena memiliki bulu, bersayap, kelompok hewan verterbrata, dan
endotermik atau berdarah panas.
Karakteristik dari Gallus antara lain adalah; tubuhnya
ditutupi oleh bulu, homoiothermal, alat gerak bagian depan berupa sayap untuk
terbang, alat gerak bagian belakang digunakan untuk berjalan, kaki dipenuhi
sisik, pada bagian mulut terdapat paruh dan gigi, jantung terdiri atas empat
ruang yaitu dua atrium dan dua ventrikel, saluran pernapasan dilengkapi kantung
udara dan memiliki syrinx, sisa eksresi berupa semisolid dan tidak mempunyai
kantung kemih, fertilisasi internal, oviduk kanan mengalami rudimenter dan
oviduk kiri mengalami perkembangan. Serta proses fertilisasi terjadi secara
internal yaitu didalam tubuh ayam.
Gallus (ayam) memiliki berbagai
macam species. Salah satunya adalah Gallus-gallus bankiva. Taksonomi
dari Gallus-gallus bankiva adalah sebagai berikut :
-
Filum : Chordata
-
sub Filum :
Vertebrata
-
Divisio :
Carinatae
-
Class :
Aves
-
Ordo :
Galliformes
-
Famili :
Gallitordae
-
Genus : Gallus
-
Species : Gallus-gallus bankiva.
1.2. Rumusan
Masalah
-
Untuk mengidentifikasi Karakteristik
Morfologis Pada ayam (Galus-galus bankiva)
-
Untuk mengetahui Sistem Digestoris pada
Ayam (Galus-galus bankiva)
-
Untuk Mengetahui Sistem Urogenetalis
(Eskresi dan Refroduksi ) pada Ayam (Galus-galus
bankiva)
-
Untuk Mengetahui Sistem Resfirasi pada
Ayam (Galus-galus bankiva)
Bab II
Tinjauan Pustaka
Ayam adalah hewan aves berbbulu yang
paling dikenal orang, karena dapat dilihat di mana-mana, aktif pada siang hari
dan unik dalam hal memiliki bulu sebagai penutup tubuh. Dengan bulu itu tubuh dapat
mengatur suhu tubuhnya. Banyak diantaranya mempunyai arti penting dalam
ekonomi, sebagian merupakan bahan makanan sumber protein. Beberapa diantaranya
diternakkan.
Aves hidup di darat. Kelompok ini
dibedakan menjadi dua, berdasarkan kemampuan terbangnya, yaitu karinata dan ratita.
Burung yang tergolong karinata memiliki taju dada (carina). Taju dada berfungsi
menyokong otot dadanya yang besar. Otot dada memberikan kekuatan terbang. Pada
pinguin contohnya pada pinguin gentoo.
Ayam hutan (Gallus
sp) merupakan nama umum untuk jenis-jenis ayam liar yang hidup di hutan. Di
dunia saat ini terdapat 4 jenis ayam hutan yaitu; ayam hutan merah (Gallus
gallus), ayam hutan Srilangka (Gallus lafayetii), ayam hutan kelabu
(Gallus sonneratii) dan ayam hutan hijau (Galus varius). Di
Indonesia sendiri terdapat dua spesies ayam hutan yaitu spesies Gallus
gallus dan spesies Gallus varius. Perbedaan dua spesies ini terdapat
pada kondisi habitatnya. Gallus gallus lebih menyukai habitat yang tertutup
sedangkan Gallus varius lebih menyukai habitat yang terbuka dan
berbukit-bukit.
Di Indonesia terdapat dua sub
spesies dari ayam hutan (Gallus gallus) yaitu; Gallus gallus gallus dan
Gallus gallus bankiva. Gallus gallus gallus memiliki ciri-ciri
bobot ayam jantan dewasa 0,9 – 1,2 kg sedangkan bobot ayam betinanya 0,7 – 0,8
kg. Pada saat musim kawin, produksi telurnya 5-7 butir per musim. Adapun Gallus
gallus bankiva bobot ayam jantannya 0,7 kg dan betina 0,4 kg. Produksi
telur sama dengan Gallus gallus gallus yaitu 5-7 butir per musim. Telur
berwarna kuning pucat kemerahan.
Kedua sub spesies tersebut dianggap
merupakan nenek moyang ayam buras yang sudah didomestikasi dan dibudidayakan
pada masa sekarang. Sedangkan nenek moyang ayam bekisar merupakan hasil
persilangan ayam hutan merah dan ayam hutan hijau.Ayam hutan dari spesies
Gallus diduga merupakan nenek moyang dari semua jenis ayam yang ada saat ini. Ciri-cirinya
adalah sebagai berikut:
- Warna bulu pada ayam jantan dilapisi lapisan
hijau di permukaan atasnya, sedangkan pada ayam betina berwarna cokelat
kekuningan.
- Jengger hanya satu (single comb)dan permukaan
jenggernya licin serta rata atau tidak bergerigi.
- Pial satu helai dan terletak di antara kedua
belah tulang rahang bawah.
- Bulu ekor utama sebanyak 16 helai.
- Bulu leher pada jantan bulat dan pendek-pendek.
Bab III
Metode Praktikum
3.1.
Alat dan Bahan
a.
Alat
Adapun Alat –alat yang diperlukan dalam
praktikum ini adalah :
-
Pisau yang tajam
-
Nampan
b.
Bahan
Adapun bahan-bahan yang diperlukan dalam
praktikum ini adalah :
-
Ayam (Galus-galus bankiva) yang sudah mati
c.
Prosedur Praktikum
- Menyiapkan alat dan bahan
- Meletakan ayam yang sudah mati diatas
nampan, dengan posisi bagian punggung ayam dibawah dan bagian perutnya keatas.
- Lalu sayat dari bagian duburnya kearah kiri dan kanan lalu keatas sampai
tulang rusuk.
- Setelah selesai menyayat atau
memotongnya akan terlehiat organ bagian dalam ayam tersebut
- Ambilah semua organ dalam tersebut keluar
tubuhnya kecuali jantung dan ginjal lalu letkan diatas nampan yang lain.
- Amati organ-oragan tersebut.
Bab IV
Hasil dan
Pembahasan
4.1.
Hasil
gambar.organ dalam Galus-galus bankiva |
4.2.
Pembahasan
4.2.1.
Krakteristik Morfologi pada Ayam (Galus-galus
bankiva)
Secara
Morfologis tubuh galus-galus bankiva
terbagi menjadi tiga bagian yaitu bagian kepala (Caput),bagian badan (Tranco),dan
bagian ekor( Cauda)
a. Bagian
Kepala (Caput)
Pada
bagian kepala ini terdiri dari :
- Rostrum
(paruh), terbentuk dari maxilla pada ruang
atas dan mandibula pada ruang bawah. Bagian dalam paruh dilapisi oleh lapisan
yang disebut cera, sedangkan sebelah luar dilapisi oleh pembungkus selaput zat
tanduk.
- Nares (lubang hidung), terdapat dibagian lateral dari paruh bagian atas, nares interna pada
sebelah dalam dan nares eksterna pada sebeleh luar.
- Cera (Jengger ), merupakan
suatu tonjolan kulit yang lemah dan terdapat pada rostum bagian atas.
- Organon visus
(alat penglihat), pada ayam relatif besar dan
terletak sebelah lateral pada kepala dengan kelopak mata yang berbulu. Iris
berwarna kuning atau jingga kemerah-merahan, sedangkan pupil jika dibandingkan
dengan besarnya mata relatif besar. Pada sudut medila mata terdapat membrana
nictitans yang dapat ditarik untuk menutupi mata.
- Porus acusticus externus (lubang telinga luar), terletak di sebeleh
dorso-caudal mata, sedangkan membrana tymphani yang terdapat disebelah dalamnya
untuk menangkap getaran suara.
b. Bagian
badan (Tranco)
Truncus pada ayam dibungkus oleh
kulit yang seolah-olah tak melekat pada otot. Dari kulit akan muncul bulu dari
hasil pertumbuhan epidermis menjadi bentuk ringan, fleksibel dan berguna
sebagai pembungkus tubuh yang sangat resisten.bulu ini dapat berfungsi mengatur
suhu tubuh yang masuk dari luar kedalam artinya bisa dikatakan sebagi pelindung
bagian dalam juga. Pada uropygium berpangkal
bulu-bulu ekor, sedangkan pada facies dorsalis uropygium ada papilla yang
mempunyai lubang sebagai muara kelenjar minyak, minyak ini berguna untuk
meminyaki bulu-bulunya dan kelenjar minyak disebut glandula uropyglalis.
c. Bagian
ekor( Cauda)
d. Bagian
alat gerak (Ekstremitas )
pada bagian
alat gerak ini terbagi menjadi dua ,yaitu:
-
Extremitas Cranalis Superius (alat gerak sayap)
Berupa ala (sayap) yang skeletonnya terdiri atas humerus (lengan atas),
radius (tulang pengumpil), ulna (tulang hasta) dan ossa carpalia (tulang
pergelangan tangan). Pada aves tinggal 2 buah, yaitu os scaphoideum yang
menempel pada radius dan os cunieforme menempel pada ulna. Persatuan antara ossa carpalia (tulang pergelangan tangan) dengan ossa
metacarpalia (tulang telapak tangan) sebagai tempat melekatnya digiti yang ada
3 yaitu jari I, II, III yang nomor-nomornya sesuai dengan banyaknya ruas jari
(phalanges) yang ada.
-
Extremitas Caudalis
Inferius (alat gerak kaki)
Terdiri atas femur, patella, crus yang terdiri
fibula yang pendek dan tibio-tarsus yang merupakan persatuan dari tulang tibia
dan tarsalia.Pes (tulang cakar) terdiri atas
meta-tarsus dan digiti yang mempunyai ruas phalanx (jari-jari). Pada ujung jari
terdapat falcula yaitu kuku untuk mencakar, 4 jari itu ada 3 yang mengarah ke
muka dan 1 yang mengarah ke belakang.
4.2.2.
Sistem Digestoris pada Ayam (Galus-galus
bankiva)
Sistem digestorius atau pencernaan pada
ayam terbagi atas :
1) Trachus Digestivus.
Terdiri atas cavum oris yang
di dalamnya ada lingua kecil runcing yang dibungkus oleh lapisan zat tanduk,
pharynx yang pendek, esophagus yang panjang dan melebar menjadi ingluvies (tembolok) sebagai tempat penimbunan bahan
makanan sementara dan pelunakan.
Dari ingluvies masuk dalam
proventriculus/ lambung kelenjar yang menghasilkan cairan lambung (asam),
ventriculus yang berdinding tebal berlapis jaringan epitel yang keras di
sebelah dalam dan menghasilkan sekresi, intestinum yang terbagi atas bagian
haluys dan bagian akhir adalah rectum, lalu kloaka dan yang terakhir adalah
anus.
2) Glandulae Digestoria
Terdiri atas glandulae
buccalis/ glandulae salivales (kelenjar ludah). Hepar sebagai salah satu
kelenjar pencernaan yang relatif besar, berwarna merah coklat dengan beberapa
lobus, yaitu lobus dexter dan sinister, tiap lobus memiliki satu ductus
hepaticus yang bermuara pada duodenum, vesica fellea sebagai penampung billus
(empedu).Pancreas terletak antara pars
ascendens dan pars descendens doudeni. Biasanya mempunyai 3 saluran yang
bermuara pada pars ascendens doudeni.
4.2.3.
Sistem Urogenetalis Ayam (Galus-galus
bankiva)
a.
sistem Uropetica (Eskresi)
Organa
uropoetica terdiri atas :
- Ren (metanephros), berjumlah sepasang dan masing-masing terdiri atas 3 lobi.
- ureter, berjumlah
sepasang, menuju ke caudal dan bermuara langsung dalam kloaka.
- kloaka adalah suatu
ruangan yang tunggal, dimana bermuara saluran-saluran kelamin, kencing dan
makanan.
- bursa fabricli, terletak pada dinding kloaka sebelah dorsal, tunggal, besar dan makin mengecil untuk kemudian manghilang sama sekali.
b.
Sistem Refroduksi
Organ refroduksi pada
ayam (Galus-galus bankiva) terdiri
dari :
-
ovarium, hanya yang sebelah kiri saja.
-
oviduk (saluran telur), merupakan saluran lurus yang bermuara pada kloaka.
2.2.4.
Sistem Resfirasi pada Ayam (Galus-galus
bankiva)
Sistem Respirasi pada ayam bagian-bagiannya
adalah :
1)
Nares (lubang hidung), berjumlah
sepasang, terdapat pada pangkal rostrum bagian dorsal.
2)
Nares posteriores, meruapakan
lubang pada palatum.
3)
Larynx, terdiri atas tulang rawan,
membatasi suatu ruangan yang disebut glottis, dihubungkan dengan rongga mulut
dengan perantaran celah yang disebut rima glottidis.
4)
Trachea, berupa suatu pipa, mempunyai cincin-cincin tulang yang disebut annulus
trachealis, tersusun sepanjang trachea tadi ke arah caudal lalu bercabang
menjadi bronchus dexter dan sinister dimana tempat percabangannya disebut
bifurcatia trachea.
5)
Pulmo, berjumlah sepasang, relatif
kecil, hanya dapat mengembang sedikit dan melekat pada dinding dorsal thorax.
Pulmo dibungkus oleh selaput yang disebut pieura.
6)
Syrinx (alat suara), terdapat pada
bifurcation tracheae, tersusun dari beberapa annulus trachealis yang paling
caudal dan annulus branchialis yang paling cranial.
Bab V
Penutupan
5.1. Kesimpulan
- Berdasarkan
morfologinya, tubuh ayam terbagi atas caput, cervix, truncus, cauda dan
sepasang extremitas yaitu extremitas anterior (sayap) dan extremitas posterior
(kaki).
- Berdasarkan
anatomi ayam, terdapat beberapa sistem organ, yaitu :
a. sistem digestoris : rostrum, cavum oris, pharynx, esophagus, ingluvies, proventriculus,
ventriculus, intestinum tenue dan crassum, hepar, pankreas dan glandula
salivales.
b. sistem urogenetalis
sistem eskresi : ren, ureter, kloaka dan bursa fabricli
sistem refroduksi :ovarium.dan oviduk
c. sistem respirasi : nares,
larynx, trachea, pulmo, syrinx dan saccus pneumaticus
Daftar
Pustaka
fajar eri , 2012, dunia peternakan http://erifajasidik.blogspot.co.id/2016/02/v-behaviorurldefaultvmlo.html