Sabtu, 18 Maret 2017

Galus-galus bankiva


Laporan Praktikum Biologi
Vertebrata Ayam (Galus- galus bankiva)


Rodiana
24032116120













PROGRAM STUDI PETERNAKAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GARUT
2017





Bab I
Pendahuluan
1.1.       Latar Belakang
Gallus (ayam) merupakan sub phylum dari verterbrata yang memiliki class Aves. Gallus digolongkan dalam class Aves (burung) karena memiliki bulu, bersayap, kelompok hewan verterbrata, dan endotermik atau berdarah panas.
Karakteristik dari Gallus antara lain adalah; tubuhnya ditutupi oleh bulu, homoiothermal, alat gerak bagian depan berupa sayap untuk terbang, alat gerak bagian belakang digunakan untuk berjalan, kaki dipenuhi sisik, pada bagian mulut terdapat paruh dan gigi, jantung terdiri atas empat ruang yaitu dua atrium dan dua ventrikel, saluran pernapasan dilengkapi kantung udara dan memiliki syrinx, sisa eksresi berupa semisolid dan tidak mempunyai kantung kemih, fertilisasi internal, oviduk kanan mengalami rudimenter dan oviduk kiri mengalami perkembangan. Serta proses fertilisasi terjadi secara internal yaitu didalam tubuh ayam.
Gallus (ayam) memiliki berbagai macam species. Salah satunya adalah Gallus-gallus bankiva. Taksonomi dari Gallus-gallus bankiva adalah sebagai berikut :
-          Filum                : Chordata
-         sub Filum           : Vertebrata
-         Divisio               : Carinatae
-         Class                 : Aves
-         Ordo                 : Galliformes
-         Famili                : Gallitordae
-          Genus               : Gallus
-          Species             : Gallus-gallus bankiva.

1.2.       Rumusan Masalah
-         Untuk mengidentifikasi Karakteristik Morfologis Pada ayam (Galus-galus bankiva)
-         Untuk mengetahui Sistem Digestoris pada Ayam (Galus-galus bankiva)
-         Untuk Mengetahui Sistem Urogenetalis (Eskresi dan Refroduksi ) pada Ayam (Galus-galus bankiva)
-         Untuk Mengetahui Sistem Resfirasi pada Ayam (Galus-galus bankiva)
  





Bab II
Tinjauan Pustaka
Ayam adalah hewan aves berbbulu yang paling dikenal orang, karena dapat dilihat di mana-mana, aktif pada siang hari dan unik dalam hal memiliki bulu sebagai penutup tubuh. Dengan bulu itu tubuh dapat mengatur suhu tubuhnya. Banyak diantaranya mempunyai arti penting dalam ekonomi, sebagian merupakan bahan makanan sumber protein. Beberapa diantaranya diternakkan.
Aves hidup di darat. Kelompok ini dibedakan menjadi dua, berdasarkan kemampuan terbangnya, yaitu karinata dan ratita. Burung yang tergolong karinata memiliki taju dada (carina). Taju dada berfungsi menyokong otot dadanya yang besar. Otot dada memberikan kekuatan terbang. Pada pinguin contohnya pada pinguin gentoo.
            Ayam hutan (Gallus sp) merupakan nama umum untuk jenis-jenis ayam liar yang hidup di hutan. Di dunia saat ini terdapat 4 jenis ayam hutan yaitu; ayam hutan merah (Gallus gallus), ayam hutan Srilangka (Gallus lafayetii), ayam hutan kelabu (Gallus sonneratii) dan ayam hutan hijau (Galus varius). Di Indonesia sendiri terdapat dua spesies ayam hutan yaitu spesies Gallus gallus dan spesies Gallus varius. Perbedaan dua spesies ini terdapat pada kondisi habitatnya. Gallus gallus lebih menyukai habitat yang tertutup sedangkan Gallus varius lebih menyukai habitat yang terbuka dan berbukit-bukit.
Di Indonesia terdapat dua sub spesies dari ayam hutan (Gallus gallus) yaitu; Gallus gallus gallus dan Gallus gallus bankiva. Gallus gallus gallus memiliki ciri-ciri bobot ayam jantan dewasa 0,9 – 1,2 kg sedangkan bobot ayam betinanya 0,7 – 0,8 kg. Pada saat musim kawin, produksi telurnya 5-7 butir per musim. Adapun Gallus gallus bankiva bobot ayam jantannya 0,7 kg dan betina 0,4 kg. Produksi telur sama dengan Gallus gallus gallus yaitu 5-7 butir per musim. Telur berwarna kuning pucat kemerahan.
Kedua sub spesies tersebut dianggap merupakan nenek moyang ayam buras yang sudah didomestikasi dan dibudidayakan pada masa sekarang. Sedangkan nenek moyang ayam bekisar merupakan hasil persilangan ayam hutan merah dan ayam hutan hijau.Ayam hutan dari spesies Gallus diduga merupakan nenek moyang dari semua jenis ayam yang ada saat ini. Ciri-cirinya adalah sebagai berikut:
  1. Warna bulu pada ayam jantan dilapisi lapisan hijau di permukaan atasnya, sedangkan pada ayam betina berwarna cokelat kekuningan.
  2. Jengger hanya satu (single comb)dan permukaan jenggernya licin serta rata atau tidak bergerigi.
  3. Pial satu helai dan terletak di antara kedua belah tulang rahang bawah.
  4. Bulu ekor utama sebanyak 16 helai.
  5. Bulu leher pada jantan bulat dan pendek-pendek.




Bab III
Metode Praktikum
3.1. Alat dan Bahan
a. Alat
       Adapun Alat –alat yang diperlukan dalam praktikum ini adalah :
-         Pisau yang tajam
-         Nampan
b. Bahan
       Adapun bahan-bahan yang diperlukan dalam praktikum ini adalah :
-         Ayam (Galus-galus bankiva) yang sudah mati
c.  Prosedur Praktikum
-  Menyiapkan alat dan bahan
- Meletakan ayam yang sudah mati diatas nampan, dengan posisi bagian punggung ayam dibawah dan bagian perutnya keatas.
- Lalu sayat dari bagian duburnya  kearah kiri dan kanan lalu keatas sampai tulang rusuk.
- Setelah selesai menyayat atau memotongnya akan terlehiat organ bagian dalam ayam tersebut
- Ambilah semua organ dalam tersebut keluar tubuhnya kecuali jantung dan ginjal lalu letkan diatas nampan yang lain.
- Amati organ-oragan tersebut.





Bab IV
Hasil dan Pembahasan
4.1. Hasil

gambar.organ dalam Galus-galus bankiva

 
4.2. Pembahasan
4.2.1. Krakteristik Morfologi pada Ayam (Galus-galus bankiva)
            Secara Morfologis tubuh galus-galus bankiva terbagi menjadi tiga bagian yaitu bagian kepala (Caput),bagian badan (Tranco),dan bagian ekor( Cauda)
a.  Bagian Kepala (Caput)
Pada bagian kepala ini terdiri dari :
-   Rostrum (paruh), terbentuk dari maxilla pada ruang atas dan mandibula pada ruang bawah. Bagian dalam paruh dilapisi oleh lapisan yang disebut cera, sedangkan sebelah luar dilapisi oleh pembungkus selaput zat tanduk.
-   Nares (lubang hidung), terdapat dibagian lateral dari paruh bagian atas, nares interna pada sebelah dalam dan nares eksterna pada sebeleh luar.
-  Cera (Jengger ), merupakan suatu tonjolan kulit yang lemah dan terdapat pada rostum bagian atas.
-  Organon visus (alat penglihat), pada ayam relatif besar dan terletak sebelah lateral pada kepala dengan kelopak mata yang berbulu. Iris berwarna kuning atau jingga kemerah-merahan, sedangkan pupil jika dibandingkan dengan besarnya mata relatif besar. Pada sudut medila mata terdapat membrana nictitans yang dapat ditarik untuk menutupi mata.
-     Porus acusticus externus (lubang telinga luar), terletak di sebeleh dorso-caudal mata, sedangkan membrana tymphani yang terdapat disebelah dalamnya untuk menangkap getaran suara.
b.  Bagian badan (Tranco)
Truncus pada ayam dibungkus oleh kulit yang seolah-olah tak melekat pada otot. Dari kulit akan muncul bulu dari hasil pertumbuhan epidermis menjadi bentuk ringan, fleksibel dan berguna sebagai pembungkus tubuh yang sangat resisten.bulu ini dapat berfungsi mengatur suhu tubuh yang masuk dari luar kedalam artinya bisa dikatakan sebagi pelindung bagian dalam juga. Pada uropygium berpangkal bulu-bulu ekor, sedangkan pada facies dorsalis uropygium ada papilla yang mempunyai lubang sebagai muara kelenjar minyak, minyak ini berguna untuk meminyaki bulu-bulunya dan kelenjar minyak disebut glandula uropyglalis.
c.       Bagian ekor( Cauda)
d.      Bagian alat gerak (Ekstremitas )
pada bagian alat gerak ini terbagi menjadi dua ,yaitu:
-         Extremitas Cranalis Superius (alat gerak sayap)
Berupa ala (sayap) yang skeletonnya terdiri atas humerus (lengan atas), radius (tulang pengumpil), ulna (tulang hasta) dan ossa carpalia (tulang pergelangan tangan). Pada aves tinggal 2 buah, yaitu os scaphoideum yang menempel pada radius dan os cunieforme menempel pada ulna. Persatuan antara ossa carpalia (tulang pergelangan tangan) dengan ossa metacarpalia (tulang telapak tangan) sebagai tempat melekatnya digiti yang ada 3 yaitu jari I, II, III yang nomor-nomornya sesuai dengan banyaknya ruas jari (phalanges) yang ada.
-            Extremitas Caudalis Inferius (alat gerak kaki)
Terdiri atas femur, patella, crus yang terdiri fibula yang pendek dan tibio-tarsus yang merupakan persatuan dari tulang tibia dan tarsalia.Pes (tulang cakar) terdiri atas meta-tarsus dan digiti yang mempunyai ruas phalanx (jari-jari). Pada ujung jari terdapat falcula yaitu kuku untuk mencakar, 4 jari itu ada 3 yang mengarah ke muka dan 1 yang mengarah ke belakang.

4.2.2. Sistem Digestoris pada Ayam (Galus-galus bankiva)
Sistem digestorius atau pencernaan pada ayam terbagi atas :
1)   Trachus Digestivus.
Terdiri atas cavum oris yang di dalamnya ada lingua kecil runcing yang dibungkus oleh lapisan zat tanduk, pharynx yang pendek, esophagus yang panjang dan melebar menjadi ingluvies (tembolok) sebagai tempat penimbunan bahan makanan sementara dan pelunakan.
Dari ingluvies masuk dalam proventriculus/ lambung kelenjar yang menghasilkan cairan lambung (asam), ventriculus yang berdinding tebal berlapis jaringan epitel yang keras di sebelah dalam dan menghasilkan sekresi, intestinum yang terbagi atas bagian haluys dan bagian akhir adalah rectum, lalu kloaka dan yang terakhir adalah anus.
2)   Glandulae Digestoria
Terdiri atas glandulae buccalis/ glandulae salivales (kelenjar ludah). Hepar sebagai salah satu kelenjar pencernaan yang relatif besar, berwarna merah coklat dengan beberapa lobus, yaitu lobus dexter dan sinister, tiap lobus memiliki satu ductus hepaticus yang bermuara pada duodenum, vesica fellea sebagai penampung billus (empedu).Pancreas terletak antara pars ascendens dan pars descendens doudeni. Biasanya mempunyai 3 saluran yang bermuara pada pars ascendens doudeni.
4.2.3. Sistem Urogenetalis Ayam (Galus-galus bankiva)
a. sistem Uropetica (Eskresi)
 Organa uropoetica terdiri atas :
-   Ren (metanephros), berjumlah sepasang dan masing-masing terdiri atas 3 lobi.
- ureter, berjumlah sepasang, menuju ke caudal dan bermuara langsung dalam kloaka.
-  kloaka adalah suatu ruangan yang tunggal, dimana bermuara saluran-saluran kelamin, kencing dan makanan.
- bursa fabricli, terletak pada dinding kloaka sebelah dorsal, tunggal, besar dan makin mengecil untuk kemudian manghilang sama sekali.
b. Sistem Refroduksi
     Organ refroduksi pada ayam (Galus-galus bankiva) terdiri dari :
-        ovarium, hanya yang sebelah kiri saja.
-        oviduk (saluran telur), merupakan saluran lurus yang bermuara pada kloaka.

2.2.4. Sistem Resfirasi pada Ayam (Galus-galus bankiva)
Sistem Respirasi pada ayam bagian-bagiannya adalah :
1)   Nares (lubang hidung), berjumlah sepasang, terdapat pada pangkal rostrum bagian dorsal.
2)   Nares posteriores, meruapakan lubang pada palatum.
3)   Larynx, terdiri atas tulang rawan, membatasi suatu ruangan yang disebut glottis, dihubungkan dengan rongga mulut dengan perantaran celah yang disebut rima glottidis.
4)   Trachea, berupa suatu pipa, mempunyai cincin-cincin tulang yang disebut annulus trachealis, tersusun sepanjang trachea tadi ke arah caudal lalu bercabang menjadi bronchus dexter dan sinister dimana tempat percabangannya disebut bifurcatia trachea.
5)   Pulmo, berjumlah sepasang, relatif kecil, hanya dapat mengembang sedikit dan melekat pada dinding dorsal thorax. Pulmo dibungkus oleh selaput yang disebut pieura.
6)   Syrinx (alat suara), terdapat pada bifurcation tracheae, tersusun dari beberapa annulus trachealis yang paling caudal dan annulus branchialis yang paling cranial.




Bab V
Penutupan
5.1.   Kesimpulan
-  Berdasarkan morfologinya, tubuh ayam terbagi atas caput, cervix, truncus, cauda dan sepasang extremitas yaitu extremitas anterior (sayap) dan extremitas posterior (kaki).
-  Berdasarkan anatomi ayam, terdapat beberapa sistem organ, yaitu :
a.  sistem digestoris : rostrum, cavum oris, pharynx, esophagus, ingluvies, proventriculus, ventriculus, intestinum tenue dan crassum, hepar, pankreas dan glandula salivales.
b.  sistem urogenetalis
    sistem eskresi          : ren, ureter, kloaka dan bursa fabricli
    sistem refroduksi :ovarium.dan oviduk
c. sistem respirasi : nares, larynx, trachea, pulmo, syrinx dan saccus pneumaticus




Daftar Pustaka

























Vertebrata Ikan Mas


Laporan Praktikum Biologi
Vertebrata Ikan Mas


Rodiana
24032116120


 













PROGRAM STUDI PETERNAKAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GARUT
2017




Bab I
Pendahuluan
1.1.       Latar Belakang
Pisces atau ikan adalah anggota vertebrata poikilotermik (berdarah dingin) yang hidup di air dan bernapas dengan insang. Ikan merupakan kelompok vertebrata yang paling beraneka ragam dengan jumlah spesies lebih dari 27,000 di seluruh dunia. Pisces adalah sebutan umum yang dipakai untuk ikan atau sebagai nama super kelas, dan nama ini diambil dari bahasa latin. Ichtyes juga berarti ikan berasal dari bahasa Yunani dan ini dipakai dalam Ichtyoplogy yang berarti ilmu yang mempelajari tentang ikan. Ikan merupakan hewan yang tubuhnya ditutupi oleh sisik-sisik yang tersusun dari zat kapur. Permukaan sisik berlendir untuk memudahkan gerakan ikan di dalam air. Ikan bergerak menggunakan sirip. Di sisi kanan dan kiri tubuhnya terdapat gurat sisi yang berfungsi sebagai alat keseimbangan. Gurat sisi juga berfungsi untuk mengetahui arah arus air dan kedalaman air tempat ikan berenang.
Berdasarkan tulang penyusun, kelas ini dibedakan atas ikan bertulang sejati (Osteichtyes) dan ikan yang bertulang rawan (Chondrichetyes). Kalau dilihat dari jumlah spesiesnya yang dikatakan terbanyak dari vertebrata. Penyebaran ikan boleh dikatakan hampir diseluruh permukaan bumi ditemukan di air tawar maupun air asin.
Ikan Mas merupakn jenis ikan bertulang sejati atau bertulang belakang yang hidupnya diair yang tawar.
Adapun karakteristik morfologi ikan mas, sebagai berikut:
1.        Secara umum ikan mas mempunyai tubuh Bilateral Simetris. Yang artinya, tubuhnya terdiri dari dua belahan yang sama. Dan jika tubuh ikan mas dibelah, maka hasil kedua belahan sama.
2.        Bentuk tubuh ikan ini cenderung memanjang. Selain itu, ia juga memipih tegak atau dikenal dengan istilah comprossed.
3.        Mulut ikan mas ada pada bagian tengah ujung kepala terminal atau berada tepat di ujung hidung. Mulut tersebut bisa disembulkan atau dikenal dengan istilah protaktil.
4.        Pada wilayah anterior mulut ikan mas terdapat dua pasang sungut.
5.        Adapun pada ujung dalam mulutnya, dijumpai gigi kerongkongan atau pharyngeal teeth. Gigi ini terdiri atas tiga baris gigi geraham.
6.        Umumnya hampir semua tubuh ikan mas tertutupi sisik. Namun perlu juga disebutkan, ada beberapa varietas yang sisiknya sedikit.
7.        Jika dicermati, sisik pada ikan mas cenderung berukuran besar Sisik ini termasuk sisik jenis sikloid atau lingkaran.
8.        Sisik ini juga digolongkan sebagai Ctenoid yakni sisik dengan bentuk layaknya sisir. Bentuk ini lazim ditemui pada ikan dengan jari-jari sirip yang keras.
9.        Bentuk sirip ekor pada ikan mas dikenal dengan istilah emarginate yakni berpinggiran berlekuk tunggal.
10.    Dorsal atau sirip punggung ikan mas agak memanjang. Bagian belakangnya memiliki jari kera dan di bagian akhir yakni pada sirip ketiga juga keempat, jari tersebut menjadi bergerigi.
11.    Letak sirip punggung pada ikan ini agak berseberangan dengan ventral atau permukaan sirip perutnya.
12.    Sirip perut ini cenderung dekat dengan sirip dada atau subabnominal.
13.    Pada sirip dada ikan mas, dijumpai operculum dan properkulum.
14.    Adapun sirip pada duburnya (anal) memiliki ciri layaknya sirip punggung. Berjari keras dan pada bagian akhirnya sirip berubah bergerigi.
15.    Pada lina lateralis/gurat isi/garis rusuk ikan mas digolongkan lengkap. Lina lateralis ini ada pada pertengahan tubuh. Bentuknya melintang, mulai dari bagian tutup insang hingga ke ujung belakang area pangkal ekor.
16.    Organ Insang ikan mas terdiri atas tapis insang, tulang lengkung insang serta lembaran daun insang.
17.    Ikan mas tidak mempunyai lambung. Oleh sebab itu ia menggunakan lambung palsu. Lambung ini berfungsi untuk menampung makanan.

Dengan itu diadakanlah praktikum untuk membuktikan teori yang sudah dipaparkan tersebut.


1.2.       Identifikasi Masalah
 -   Untuk mengetahui morfologi ikan mas
-   Untuk megetahui sistem digestorius pada ikan mas
-   Untuk mengetahui sistem urogenitalis pada ikan mas






Bab II
Tinjauan Pustaka
           
Ikan adalah hewan bertulang belakang (vertebrata) yang hidup diair. Suhu tubuhnya berubah-ubah tergantung dengan suhu lingkungannya (poikiloterm). Bergerak dan mempertahankan keseimbangan tubuhnya dengan menggunakan sirip dan bernafas dengan insang, namun selain menggunakan insang ada juga ikan yang memiliki alat pernafasan tambahan yang fungsinya sama dengan paru-paru. Ikan apabila ditinjau dari morfologinya dapat dibagi menjadi tujuh bagian yaitu bentuk tubuh, bentuk mulut, linnea lateralis, sirip, sungut, sisik, dan ciri-ciri lainnya. Sedangkan bagian tubuh lainnya, ikan dapat dibagi tiga bagian yaitu kepala (caput), badan (truncus), dan ekor (caudal).
Pisces memiliki habitat di air dengan alat pernafasan berupa insang. Hewan ini mempunyai sirip yang berfungsi untuk menentukan arah gerak di dalam air dan memiliki gurat sisi untuk mengetahui tekanan air. Termasuk hewan berdarah dingin (poikiloterm), yaitu suhu tubuh disesuaikan dengan lingkungan. Pisces berkembang biak dengan bertelur atau ovipar (Anonymous, 2013).
Menurut Anonymous (2013), Karakteristik pisces adalah :
a.       Daerah mulut terdapat pada ventro-anterior.
b.       Bentuk tubuh panjang dan silindris pada daerah ekor.
c.        Gonad tunggal, besar, dan tanpa saluran. Sedangkan fertilisasi berlangsung secara eksternal.
d.          Otak berdiferensiasi dengan sepuluh pasang syaraf cranial.
e.         Jantung terdiri dari dua ruang, yaitu satu atrium dan satu ventrikel.
f.      Terdapat uad ginjal dengan saluran yang berhubungan dengan saluran urogenital.
g.            Terdapat insang yang merupakan susunan dari tulang kartilago.
h.            Temperatur tubuh bersifat poikilothermis.
  
 Ada empat ikan dan vertebrata sejenis ikan, antara lain kelas Aghanta atau vertebrata tidak berahang yang diwakili Ostrachodermi (punah) yang masih ada adalah Cyclostoma (lamprey dan hagfises), ikan purba berahang kelas placodermi (punah), kelas Chondrichthyes atau ikan kartigo/ tulang rawan (ikan hiu, pari chimaera), dan kelas Osteichthyes atau ikan tulang sejati. Dua kelas terakhir (Chondrichthyes dan Osteichthyes) di kelompokkan dalam superkelas Pisces.
   Terdapat bebarapa macam sisik yang terdapat pada ikan osteichthyes sisik cycloid, squama tpe terbentuk dari corium/dermis. Bentuk circuler atau ovoid, secara mikroskopis tampak adanya garis-garis koncentrik, garis-garis radier, guanophora, dan sel-sel pigmen. Ctenoid, bagian tepi luarnya mempunyai satu baris/lebih rigi-rigi seperti duri-duri halus atau gigi-gigi sisik, sedang bagian tepi yang melekat mempunyai tonjolan-tonjolan sehingga memperkuat pelekatannya Ganoid bagian terbesar dari squama, tipe ini terdiri dari lapisan-lapisan tulang dan permukaan luarnya diselubungi oleh genoin yaitu suatu material yang mempunyai email yang dibentuk oleh corium .
Fisiologi ikan (pisces) mencakup proses osmoregulasi, sistem sirkulasi, sistem respirasi, bioenergetik dan metabolisme, pencernaan, organ-organ sensor, sistem saraf, sistem endokrin dan reproduksi.
Insang (gill) dimiliki oleh jenis ikan (pisces). Insang (gill) berbentuk lembaran-lembaran tipis berwarna merah muda dan selalu lembap. Bagian terluar dare insang berhubungan dengan air, sedangkan bagian dalam berhubungan erat dengan kapiler-kapiler darah. Tiap lembaran insang terdiri dare sepasang filamen, dan tiap filamen mengandung banyak lapisan tipis (lamela). Pada filamen terdapat pembuluh darah yang memiliki banyak kapiler sehingga memungkinkan OZ berdifusi masuk dan CO2 berdifusi keluar. Insang pada ikan bertulang sejati ditutupi oleh tutup insang yang disebut operkulum, sedangkan insang pada ikan bertulang rawan tidak ditutupi oleh operkulum.
Insang (gill) tidak saja berfungsi sebagai alat pernapasan tetapi dapat pula berfungsi sebagai alat ekskresi garam-garam, penyaring makanan, alat pertukaran ion, dan osmoregulator. Beberapa jenis ikan mempunyai labirin yang merupakan perluasan ke atas dari insang dan membentuk lipatan-lipatan sehingga merupakan rongga-rongga tidak teratur. Labirin ini berfungsi menyimpan cadangan 02 sehingga ikan tahan pada kondisi yang kekurangan 02. Untuk menyimpan cadangan 02, selain dengan labirin, ikan mempunyai gelembung renang yang terletak di dekat punggung .
salah satu penyesuaian ikan terhadap lingkungan ialah pengaturan keseimbangan air dan garam dalam jaringan tubuhnya, karena sebagian hewan vertebrata air mengandung garam dengan konsentrasi yang berbeda dari media lingkungannya. Ikan harus mengatur tekanan osmotiknya untuk memelihara keseimbangan cairan tubuhnya setiap waktu. Insang (gill) tidak saja berfungsi sebagai alat pernapasan tetapi dapat pula berfungsi sebagai alat ekskresi garam-garam, penyaring makanan, alat pertukaran ion, dan osmoregulator.
Mekanisme pernapasan pada ikan melalui 2 tahap, yakni inspirasi dan ekspirasi. Pada fase inspirasi, 02 dari air masuk ke dalam insang kemudian 02 diikat oleh kapiler darah untuk dibawa ke jaringan-jaringan yang membutuhkan. Sebaliknya pada fase ekspirasi, C02 yang dibawa oleh darah dari jaringan akan bermuara ke insang dan dari insang diekskresikan keluartubuh.Ikan memiliki bermacam ukuran, mulai dari paus hiu yang berukuran 14 meter (45 ft) hingga stout infantfish yang hanya berukuran 7 mm atau kira-kira 1/4 inci.
menyatakan bahwa kelas Osteichthyes umumnya mempunyai mulut berahang, mempunyai skeleton sebagian atau seluruhnya bertulang menulang. Kondrokranium (cranium tulang rawan) dilengkapi oleh tulang dermal untuk membentuk tengkorak majemuk. Sisik tipe ganoid, sikloid, atau ktenoid yang semuanya berasal mesodermal, atau tidak bersisik. Pada stadium embrio ada 6 celah insang, pada dewasa biasanya tinggal 4 celah. Insang-insang itu tertutup oleh operculum, biasanya ada gelembung renang yang berhubungan atau tidak berhubungan dengan faring. Notokorda ditempati oleh vertebrae yang menulang. Otak terdiri dari 5 bagian dengan 10 pasang saraf cranial. Pada ikan dewasa terdapat mesonefros, ada sistem portal renal, pada ikan bentuk lebih primitive dalam ususnya terdapat katub spiral.
Ikan (pisces) memiliki tiga lubang pengeluaran (muara) didepan sirip dubur belakang. Ketika lubang tersebut (berturut-turut dari arah depan kebelakang) adalah sebagai berikut: anus, merupakan lubang pembuangan sisa makanan porus. Qeuitelis, merupakan lubang saluran kelamin yang berasal dari gonat porus. Ekskretorius, merupakn lubang saluran urin .
Ikan mas (Cyprinus carpio) merupakan jenis ikan yang bertulang belakang dan hidupnya di air tawar yang mempunyai sifat-sifat dankarakteristik Cyprinus carpio, yaitu:
a)            Kulit (integumentum) mengandung banyak glandulae mucosa (kelenjar lendir), biasanya tertutup oleh sisik (squama). Extremitas liberae berupa pinnae ( sirip ).
b)            Mulut berada pada ujung muka berupa celah mulut ( rima oris ). Hidung masih berupa Povea nasalis ( cekung hidung ) terdapat di dorsal mulut dan mempunyai hubungan dengan mulut. Mata relatif besar dan tidak mempunyai palpebra (kelopak mata).
c)            Respirasi dilakukan dengan branchia (insang).
d)           Cor (jantung) terdiri atas dua ruang, satu atrium dengan sinus venosus dan satu ventrikel dengan bulbus arterious. Jantung hanya berisi darah venosus yang mengandung banyak CO2, sedikit oksigen, eritrosit oval dan bernukleus.
e)            Bersifat poikilothermal (berdarah dingin). Ini disebabkan karena belum adanya sentral pengatur temperatur.
f)             Umumnya bersifat oviparus (bertelur), fertilisasi eksternal .
g)            Nervi canalis ada 10 pasang.
Ikan Mas (bahasa Inggeris: Goldfish ), Carassius auratus, merupakan salah satu ikan terawal yang dibela jinak, dan masih merupakan ikan akuarium yang dipelihara. Selain dari pada merupakan ahli yang agak kecil kepada keluarga ikan kakap (yang merangkumi ikan kap koi serta kap krusia), Ikan Mas (Cyprinus carpio) ialah versi bela jinak kepada ikan kap kelabu tua/perang yang berasal dari Asia Timur (dibela jinak buat pertama kali di China) dan yang dibawa masuk ke Eropah pada akhir abad ke-17. Nama saintifiknya Carassius auratus. Mutasi yang melahirkan Ikan Mas juga diketahui daripada spesies-spesies siprinid yang lain, seperti kap biasa dan tench.
Ikan Mas (Cyprinus carpio) boleh membesar sehingga 23 inci (59 sentimeter) panjangnya dan 9.9 paun (4.5 kilogram) beratnya, walaupun saiz ini jarang dicapai; sebenarnya, tidak banyak Ikan Mas yang dapat mencapai sehingga separuh saiz ini. Dalam keadaan-keadaan optimum, Ikan Mas (Cyprinus carpio) boleh hidup selama 20 tahun lebih (rekor dunia ialah 49 tahun), tetapi kebanyakan Ikan Mas yang dipelihara di rumah umumnya hanya hidup selama enam hingga lapan tahun, akibat selalu dipelihara di dalam mangkuk.

Klasifikasi
Phylum   : Chordate
Classis    : Osteichthyes
Ordo       : Cypriniformes
Famalia   : Cyprinidae
Genus     : Cyprinus
Spesias   : Cyprinus carpio





Bab III
Metode Praktikum
3.1. Alat
       Adapun alat-alat yang diperlukan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut :
- Pisau sayat atau cutter
- Nampan
3.2. Bahan
- Ikan Mas
3.3. Prosedur Praktikum
- Siapkan alat dan bahan
- Setelah siap, simpan ikan yang sudah dicucui diatas nampan
- lalau sayat ikan mas dengan menggunakan pisau menjadi dua bagian atas kebawah dari ujung tubuh dekat ekor sampai ujung dekat tutup insang.
- belah sampai organ-organ dalam pada ikan mas terlihat namun saat membelah jangan sampai organ – organ dalam pada ikan mas rusak.







Bab IV
Hasil dan Pembahasan
4.1. Hasil

 
Morfologi Ikan Mas

Organ Dalam Ikan Mas

4.2. Pembahasan
4.2.1. Morfologi Ikan Mas
Tubuh ikan dapat dibagi menjadi :
a.       Kepala (Caput )
Bagian kepala ikan mas bagiannya mulai dari moncong sampai batang tutup insang. Pada bagian kepala ikan mas terdiri dari .
-         Lekuk hidung (Fovea Analis )
-         Mata (Organon Visus )
 -    Tutup insang (Apparatus operculare ) ,terdiri dari empat potong tulang tulang kecil dan bagian-bagian lainnya
a.    Operculum : Terletak paling depan, merupakan tulang yang paling besar.
b.     Pre-operculum : Terletak paling depan, berupa tulang berbentuk sabit.
c.     Inter-operculum : Terletak antara operculum dan pre-operculum berupa tulang sempit berbentuk kerucut.
d.       Sub-operculum : potongan tulang keempat ini terletak posterior dari inter-operculum dan sebelah ventral dari operculum.
e.       Membran Branchiostegi : Merupakan selaput tipis dan pinggiran tutup insang sebelah posterior, berfungsi sebagai kelep untuk menahan air supaya tidak masuk kerongga insang.
f.        Radial Branchiostegi    : Berupa tiga pasang tulang-tulang membran Branchiostegi. Didalam tutup insang kita dapatkan adanya insang yang dibangun oleh lima lengkung insang yang hanya mempunyai empat filamen insang.
b.      Badan (Truncus )
Seluruh badannya bersisisk(Squama ). Pada kaki kanan badan terdapat linea lateralis atau gurat sisi yang memanjang dari belakang tutup insang sampai ekor. Gurat sisi ini berfungsi sebagai indera keenam untuk mengetahui besarnya arus dalam air. Tipe sisik ikan mas adalah Cycloid mempunyai garis-garis melingkar (sirkuler) dan garis-garis radier, serta berpigmen, terutama pada bagian yang tidak tertutup oleh sisik didepannya.
Pada bagian badan (Truncuc )ikan mas terdapat juga sirip (Pinnae ) yang berfungsi sebagai alat gerak ikan terdiri dari Sepasang sirip dada (pecioral fin),  Sepasang sirip perut (abdominal fin),Sirip dubur (anal fin),  Sirip punggung (dorsal fin),Sirip ekor (caudal fin). Pada bagian yang lainnya juga terdapat anus Berapa lubang pada sebelah ventro-posterior dari badan, sebagai tempat keluarnya faeces Porus urogenitalis, lubung ini terletak di sebelah posterior dari anus yaitu tempat keluarnya sel-sel kelamin dan air seni (urine), kedua lubang ini baik anus maupun porus urogenitalis terletak dalam satu celah.
c.       Ekor (Cavda )
Tipe ekor ikan mas adalah homocerk, yaitu simetris dorso-ventral dan luar sedangkan dilihat sebelah dalam dibangun oleh tulang-tulang yang asimetres di bagian dalam. Fungsinya sebagai alat untuk menggerakan anggota tubuh untuk berpindah tempat.
4.2.2. Fisiologi Ikan Mas (Organ tubuh dalam ikan mas yang dilihat  )
a. Jantung (cor)
b. Gelembung renang (vesica natatoria )
          Gelembung renang merupakan oragn dalam pada ikan mas yang berfungsi sebagai alat untuk mengambangkan tubuh ikan mas, membantu ikan saat berenang dan membantu ikan mas mengangkat beban masa tubuhnya. Gelembung ikan mas terbagi menjadi dua jenis yaitu gelembung renang besar dan gelembung renang kecil.
c. usus (intestium)
     Usus berbentuk seperti tabung yang memanjang kearah posterior, berlekuk-lekuk serta mengisi hampir sebagian rongga abdominal. Berfungsi menyerap atau mengabsorpsi sisa-sisa makanan yang masih berguna bagi tubuh sebelum dikeluarkan melalui anus. Dan zat –zat yang diserap tersebut yang berguna akan dijadikan energi untuk ikan, sednangkan yang sudah tidak berguna nantinya akan dibuang melalui anus.
d. Hepar atau hati
                        Hati berbentuk tidak beraturan, berwarnah merah, letaknya melebar mengelilingi usus. Hati mensekresikan cairan empedu yang mengalir ke dalam kantung empedu. Didalam hati nantinya akan mengabsorpsi racun dan zat berbahaya yang masuk kedalam tubuh ikan mas dan nantinya akan dialirkan kekantung emepdu.
e. Gonad
     Gonad merupakan alat refroduksi pada ikan mas, yang fungsinya tentunya utuk memproduksi hormon –hormon yang dibutuhkan dalm proses pembuhaan nantinya. Gonad menurut jenis kelamin pada ikan terbagi dua yaitu tetis untuk gonad jantan dan ovarium untuk gonad pada betina. Kedua gonad tersebut memiliki ciri yang khas yang membedakan antara keduanya yaitu jika berwarna kuning gonad tersebut berjenis kelamin betina dan berwarna putih berjenis kelamin jantan.
f. Empedu (Vessica felka)
          Empedu letaknya tidak jauh atau selalu berdekatan dengan hati, karena keduanya saling berkaitan. Hati yang menyintesis racun yang ada pada tubuh ikan dan nantinya empedu menyimpan sisa dari sisntesis dari hati. Ciri khas yang dimilki empedu yaitu memiliki warna hijau kehitaman.
4.2.3. Sitem Digesttorius Ikan Mas (sistem pencernaan ikan mas )
a. Rongga mulut (Rima oris)
Selain tempat masuknya makan, ronga mulut pada ikan berperan dalam pengaliran air yang mengandung oksigen untuk proses respirasi.
b. Faring (Pharinx)
Saluran lanjutan dari rongga mulut kearah posterior, fungsinya dalm sistem pencernaan adalah sebagai penghubug antara mulut esofagus. Dinding faring terdiri atas otot-otot yang menginduksi gerakan menelan.
b. Esofagu (batang tenggorokan )
Esofagus merupakan penghubung antara rongga mulut dengan usus yang berfungsi meneruskan makanan yang masuk melalui mulut ke organ paling dalam yaitu usus (interstinum ) untuk diolah.
c. Usus halus
Usus berbentuk seperti tabung yang memanjang kearah posterior, berlekuk-lekuk serta mengisi hampir sebagian rongga abdominal.
d.     Hati
Hati berbentuk tidak beraturan, berwarnah merah, letaknya melebar mengelilingi usus. Hati mensekresikan cairan empedu yang mengalir ke dalam kantung empedu.
e.       Anus
Organ pencernaan akhir pada ikan, yang dimana setiap makanan yang sudah dicerna akan keluar melalui anus.
Berawal dari makanan masuk cavum oris lalu melalui faring tertelan masuk ke esofagus, kemudian menuju ventriculus untuk mulai dicerna. Pencernaan berlanjut ke intestinum dibantu hepar, pankreas, dan empedu yang mengeluarkan sekretnya. Sisa pencernaan akan dikeluarkan melalui anus.

4.2.4. Sistem Urogenitalis
Sistem Urogenitalis merupakan gabungan dari sistem urinari atau ekskresi dan sistem genitalis merupakan sistem yang berbeda dari fungsinya. Secara anatomi kedua sistem tersebut memiliki hubungan yang erat karena ada lubang pembuluh dan pelepasan yang digunakan secara bersama-sama.
a.       Sistem Urinari atau ekskresi
Ikan mengeluarkan sisa metabolisme melalui kulit namun kebanyakan ikan pengeluaran sisa atau ekskresinya melalui ginjal. Bagian dari sistem ekskresi terdiri dari  :
-         Ginjal (ren)
Terdapat dibagian dorsal dari rongga perut (peritoneal) pada masing-masing sisi linea mediana. Bentuknya memanjang kearah leranial da berwarnah kecoklatan.
-         Ureter
Merupakan sepasang saluran yang keluar dari tepi lateral dari ginjal, tempat lewat urin dan akan ditampung pada kantung urin (vesica unnaria) khusus pada jantan digunakan juga untuk lewatnya spermatozoa yang dihasilkan oleh testis melalui vasa efferentia kemudian masuk ke dalam ureter pada bagian bawah dan masuk ke dalam vesica urinaria. 
-           Kantung urin
Mempunyai dinding yang tipis, terletak ventral dari retum dan bermuara di kloaka.
Dari kantong tersebut menuju urogenital sinus melalui urogenital pore (lubang). Lubang pengeluaran pada ikan jantan dan betina berbeda. Pada jantan lubang urin dan lubang genitalnya terpisah. Sedangkan ada betina lubang ini tergabung.
b.      Sistem Genitalis (sistem reproduksi )
Ikan mas termasuk hewan heteroseksual, artinya perbedaan sek kelamin jantan dan betina dapat diketahui dengan jelas misalnya, dengan memijat bagian atas porus urogenitalia jantan, maka akan mengeluarkan cairan putih seperti susu, sedangkan betina tidak, atau bisa dilihat dibagin organ refroduksi yaitu gonad kalau untuk betina memiliki gonad berwarna kuning sedangkan pada  jantan berwarna putih.
Alat pekembangbiakan pada ikan mas yaitu gonad, pada ikan mas jantan disebut testis dan pada ikan betina disebut ovarium.
-         Ovarium , memiliki bentuk longitudinal, terletak memanjang dan biasanya berjumlah sepasang. Ovarium bergantung pada bagian atas rongga tubuh dengan prantara mesovaria, diabawah atau dismping gelembung gas. Ukuran perkembangan rongga tubuh tergantung pada tingkat kematangannya. Dalam keadaan matang ovarium bisa mencapai 70% dari berat tubuhnya.
-         Testis , bentuknya longitidunal memiliki sifat internal dan pada umumnya sepasang. Testis juga bergantung pada bagian atas rongga tubuh dengan prantara mosorchium. Diatas atau dibawah gelembung gas (jika ada) ,beratnya bisa mencapai 12%  atau lebih berat dari pada badanya, kebanyakan berwarna putih keruh.




Bab V
Penutup
5.1. Kesimpulan
Hasil dari praktikum dan pembahasan diatas ikan mas secara morfologis memiliki bentuk tubuh yang dipenuhi banayk sisit. Secara garis besar tubuhnya terdiri dari bagian ekor, badan dan bagian kepala.
Secara fisiologis ikan mas terdiri dari jantung, hati,empedu, gonad , usus, ginjal, dan gelembung renang yang semua oragan itu saling bekerjasama membentuk sebuah sistem pencernaan, sistem ekskresi dan sistem refroduksi





Daftar Pustaka

top blog

Mengenal Silase Sebagai Teknologi Pakan

PEMANFAATAN SILASE SEBAGAI PAKAN   NUTRISI UNTUK TERNAK Oleh : Rodiana                       24032116120 ...